CNNdaily – Jakarta, Wali Kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, Ted Wheeler mengatakan bahwa Presiden Donald Trump yang menciptakan kebencian dalam bentrokan antara pendukungnya dan pendemo penuntut kebrutalan polisi yang menewaskan satu orang, Minggu (30/8).
Dalam sebuah konferensi pers, Wheeler bertanya kepada Trump, “Apakah Anda benar-benar bertanya, Tuan Presiden, mengapa ini pertama kalinya dalam beberapa dekade Amerika melihat tingkat kekerasan seperti ini?”.
“Anda lah yang menciptakan kebencian dan perpecahan. Anda lah yang belum menemukan cara untuk menyebutkan nama-nama orang kulit hitam yang dibunuh oleh petugas polisi bahkan seperti yang dimiliki oleh penegak hukum. Dan Anda lah yang mengklaim bahwa supremasi kulit putih adalah orang baik,” ujar wali kota dari Partai Demokrat itu.
Wheeler juga mengatakan bahwa kampanye ketakutan yang dilancarkan Trump telah menciptakan kebencian dan penghinaan di AS.
Kepada Trump, Wheeler menyesalkan bahwa “selama empat tahun kami harus hidup dengan Anda dan serangan rasis Anda terhadap orang kulit hitam”.
“Sejak awal kami belajar tentang sikap seksis Anda terhadap wanita. Kami harus menanggung video (yang memperlihatkan) Anda mengejek pria cacat. Kami harus mendengarkan serangan anti-demokrasi Anda terhadap jurnalis,” ujar Wheeler.
“Kami sudah membaca kicauan Anda (di Twitter) yang mengecam warga sipil di titik (ketika mereka) menerima ancaman pembunuhan, dan kami mendengarkan serangan Anda terhadap imigran,” kata dia.
Awal Protes
Protes itu dipicu oleh pembunuhan pria kulit hitam George Floyd pada Mei lalu dan kian memanas setelah polisi kembali menembak pria kulit hitam lainnya, Jacob Blake akhir pekan lalu di Wisconsin.
Sebelumnya dilaporkan oleh CNN, seseorang telah ditembak di pusat kota Portland pada Sabtu (29/8) malam.
Polisi belum merilis rincian mengenai data korban. Namun menurut mereka, orang itu ditembak di bagian dada sekitar pukul 20.46 di dekat Southwest Third Avenue dan Southwest Alder Street.
Pihak berwenang juga belum memberikan informasi tersangka dan pihaknya juga meminta bagi siapa pun yang menyaksikan insiden itu atau yang memiliki rekaman video penembakan untuk menghubungi penyelidik.
Seseorang yang sempat menyaksikan penembakan itu dan merekam sebagian dalam siaran langsung di akun Facebook-nya, Justin Dunlap, mengatakan dia “tidak mendengar banyak petunjuk tentang kejadian itu”.
More Stories
Jepang Akan Tetapkan Status Darurat Corona di Tokyo
Gisel akan Diperiksa Ulang Sebagai Tersangka Pada 8 Januari 2021
Gunung Merapi Semburkan Material Panas Sejauh 1,5 Kilometer