Jakarta, Sejumlah Sekte Sesat menjadi sorotan dunia, setelah penayangan serial In the Name of Gods: A Holly Betrayal di Netflix. Dan tidah hanya sekte-sekte yang berada di Korea Selatan saja yang menjadi perhatian. Sekte sesat Urganda yang bernama Movement of the Restoration of the Ten Commandemants os Gods, juga menarik perhatian dunia.
Sekte sesat Urganda
Sakte tersebut pernah heboh dan menarik perhatian dunia pada tahun 2000 lalu. Karena membakar hidup-hidup lebih dari 500 anggotanya pada sebuah gereja.
Menurut Assicieted Pres, sekte tersebut didirikan oleh Joseph Kibwetere, yang merupakan penolak Katolik Roma, serta pendeta Dominic Kataribaabo serta seorang pebisnis yang bernama Cledonia Mwerinde.
Ketiga orang tersebut merupakan pimpinan yang menghasut dan memerintahkan para pengikutnya untuk menjual segala hartanya, serta menanti akhir zaman.
Misterius
Menurut pengakuan sejumlah warga sekitar, para pengikut sekte tersebut terhihat aneh dan misterius karena tidak boleh banyak bicara. Mereka bahkan berkomunikasi danya dengan gunakan kode tertentu.
Jika para pengikut ingin menanyakan sesuatu pada pemimpin sekte, maka diharuskan untuk menulis surat. Dan pemimpin sekte akan membalas kembali pertanyaan tersebut melalui surat juga.

Para anggota sekte diwajibkan untuk mematuhi 10 Perintah Allah dengan saangat ketat, agar terhindar dari maut. Dan pengikut juga diwajibkan bersiap untuk menuju akhir zaman.
Namun pada tahun 2000, ternyata kiamant tidak terjadi. Lalu para pendiri sekte tersebut menetapkan tanggal kiamat pada 17 Maret 2000. Dengan cara menggelar pesta besar-besaran pada suatu gereja yang berada di daerah terpencil, Kanungu, Urganda.
Kemudian ketika setelah para tamu terkumpul, Gedung gereja tersebut dibakar. Sehingga terdapat 530 orang korban tewas ditempat. Termasuk puluhan anak-anak.
More Stories
Kemenkeu Minta Maaf, Koper Anak Gus Dur Diacak-acak Petugas Bandara
Wali Kota Solo, Gibran Menegur ASN Tidak Lagi Gelar Rapat di Hotel
iPhone 15 Pro Max Akan Mejadi Smartphone Dengan Bazel Tertipis