29 Maret 2024

Berita Indonesia dan Dunia, Kabar terbaru terkini, Politik, Peristiwa, Bisnis, Bola, Teknologi dan Peristiwa

Mesin Air Canada Boeing 737-8 MAX Bermasalah, Mendarat Darurat di Tucson

CNNdaily – Jakarta, Pesawat Air Canada Boeing 737-8 MAX yang hendak melakukan penerbangan non komersil dari Arizona ke Montreal harus mendarat mendadak di daerah Tucson setelah pesawat yang memuat tiga awak itu mengalami masalah mesin saat terbang.

Pihak Air Canada menyebut pilot yang menggawangi pesawat tersebut menerima pemberitahuan terkait masalah mesin yang terjadi pada pesawat yang tengah diterbangkannya. Maka sesuai standar untuk menghindari kecelakaan, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan mendadak.

“Pilot menerima pemberitahuan (persoalan) mesin, dan menurut prosedur untuk situasi seperti itu mesin harus dimatikan,” kata pihak Air Canada dalam pernyataan yang dirilis seperti dikutip dari AFP, Sabtu (26/12).

Mendarat darurat

Oleh karena itu, alih-alih melanjutkan perjalanan ke Montreal, pesawat langsung dialihkanke Tucson untuk pendaratan mendadak. Namun, pihak Air Canada tak merinci kerusakan apa yang terjadi selama penerbangan non komersial itu dilakukan.

Mereka hanya memastikan pendaratan mendadak itu berlangsung aman dan normal.

“Pesawat itu dialihkan ke Tucson, dan telah mendarat secara normal,” kata pihak Air Canada.

Baca Juga :  Berapakah Gaji PM Mahathir? Dan Ringgit Melemah Setelah Pengumuman Pengunduran Dirinya

Air Canada

Di sisi lain, situs spesialis Belgia, Aviation24.be, justru merinci kerusakan yang terjadi dalam pesawat Air Canada Boeing 738-8 MAX itu. Kata mereka dalam situsnya menyebutkan penurunan hidrolik di mesin kiri menjadi pemicu pendaratan darurat itu mesti dilakukan.

Boeing 737 MAX sendiri pernah dilarang terbang oleh asosiasi penerbangan karena telah menyebabkan sejumlah kecelakaan pesawat yang menyebabkan ratusan penumpangnya meninggal dunia.

Pada 2018 lalu misalnya, kecelakaan pesawat di Laut Jawa yakni saat pesawat Lion Air JT610, yang menggunakan armada Boeing 738 MAX telah menewaskan 189 penumpangnya termasuk awak pesawat.

Beberapa bulan kemudian, peristiwa nahas kembali terjadi. Pada Maret 2019 beberapa bulan setelah pesawat Lion Air JT610 kecelakaan, pesawat Ethiopian Airlines yang juga menggunakan Boeing 737 MAX mengalami kecelakaan yang menewaskan 157 penumpang dan awak.

Meski begitu, armada itu kembali mendapat izin terbang oleh regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/ FAA) dengan tentunya harus memenuhi beberapa rekomendasi.

Atas hal ini, Pemerintah Kanada kemudian mengumumkan pada pertengahan Desember bahwa mereka telah menyetujui perubahan desain yang dilakukan Boeing pada pesawat 737 MAX setelah dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang menyebabkan pesawat tersebut dilarang terbang. Meski begitu, armada itu belum mendapat izin untuk melakukan penerbangan komersil di Kanada.

Baca Juga :  Rizieq Shihab Akan Kembali Ke Indonesia 10 November