29 Maret 2024

Berita Indonesia dan Dunia, Kabar terbaru terkini, Politik, Peristiwa, Bisnis, Bola, Teknologi dan Peristiwa

Google Cloud Print

Tahun 2020, Layanan Google Ini Dimatikan Selamanya

Cnndaily.net, Jakarta – Google lagi-lagi menutup layanan mereka. Kali ini, giliran Google Cloud Print yang akan mati pada akhir tahun 2020 mendatang.

Cloud Print merupakan layanan print dokumen berbasis cloud. Layanan ini bisa dinikmati melalui produk Google lainnya, seperti Gmail, Chrome, dan juga Google Drive.

Dilansir dari Mashable, Minggu (24/11/2019), Google Cloud Print dipastikan akan mencetak halaman terakhirnya pada tanggal 31 Desember 2020 mendatang. Ini berarti, pengguna masih bisa menikmati layanan tersebut sekitar setahun lagi.

“Kami menyarankan mulai tahun depan, Anda bisa mencari solusi alternatif dan mulai menjalankan migrasi,” jelas Google dalam keterangan tertulis.

Baca Juga : Hong Kong Gelar Pemilu di Tengah Gejolak Demonstrasi

Layanan ini diperkenalkan pada tahun 2010 silam. Seiring berjalannya waktu, Google terus menghadirkan fitur dan beragam pembaruan. Bahkan, layanan ini juga sudah dapat terintegrasi dengan Windows.

Layanan Google Cloud Print ini mirip dengan Air Print milik Apple. Hingga saat ini layanan Air Print masih beroperasi, dan memungkinkan pengguna mencetak dokumen secara nirkabel melalui laptop, iPhone, iPad, dan perangkat Apple lainnya.

Baca Juga :  4 Wilayah Indonesia Kembali Diguncang Gempa

Sayangnya, hingga artikel ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Google terkait alasan mereka mematikan layanan Cloud Print.

Dengan kebijakan ini, Cloud Print akan menyusul layanan Allo yang juga dipensiunkan oleh Google. Raksasa mesin pencarian itu telah mengumumkan menghentikan operasional Allo pada Maret 2019.

Baca Juga : Ngaku Jatuh Cinta, Pelajar SMA Nekat Nyelonong Masuk Ke Kamar Ibu Gurunya Yang Telah Bersuami

Menurut laporan 9to5google, pengumuman itu disampaikan Google melalui halaman pendukung di situs resminya.

Lebih jauh Google menyebut bahwa mereka mendapatkan banyak pembelajaran dari aplikasi messaging itu, terutama terkait mesin pembelajaran. Seperti diketahui, sejumlah fitur baru di Allo yang menggunakan teknologi mesin pembelajaran telah ditambahkan ke Google Messages.

Vice President of Chrome, Comms, and Photos Google, Anil Sabharwal, menyatakan bahwa Allo tidak pernah mencapai level ketertarikan masyarakat yang ditargetkan Google. Konon, pengguna Allo telah mengeluhkan berbagai bug.

Bahkan, pengguna Allo mengeluhkan ketidakmampuan aplikasi untuk mengirimkan pesan. Untuk aplikasi pesan yang diklaim cerdas, permasalahan tersebut cukup mampu menghilangkan minat konsumen dalam menggunakannya.

Baca Juga :  5 Perusahaan Tersangka Karhutla Kalimantan Ditetapkan LHK Kementerian Karhutla