28 Maret 2024

Berita Indonesia dan Dunia, Kabar terbaru terkini, Politik, Peristiwa, Bisnis, Bola, Teknologi dan Peristiwa

masitoh

masitoh

Kisah Imas Masitoh Berjualan Keset untuk Hidupi 130 Anak Asuh

CNNdaily.net, Bandung – Sosok Imas Masitoh (43) cukup menarik untuk ditelisik. Meski berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu, ia justru memiliki sekitar 130 anak di panti asuhan yang didirikannya di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Semula, pada tahun 2012, Imas hanya memiliki sekitar tujuh anak asuh dari keluarga kurang mampu. Mereka juga berstatus anak yatim, piatu, dan yatim piatu.

Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya memiliki banyak anak asuh dan mendirikan Panti Asuhan Roudotul Amanah dengan anak mencapai 130 orang. Tapi, tidak mudah bagi Imas untuk menjalaninya. Ia diterpa banyak cobaan hingga cibiran dari orang-orang.

“Sulit banget kalau orang kecil mendirikan panti asuhan, banyak terpaannya, cobaannya. Orang mungkin lebih percaya kalau yang punya panti asuhannya orang kaya. Sedangkan ibu sendiri orang kecil, banyak yang mencemooh. Yang lebih menyakitkan di Facebook sampai ada yang mencaci maki,” kata Imas kepada CNNdaily.

Baca Juga : Sandiaga Uno Kembali Jadi Kader Gerindra

Ia sendiri tidak gentar dengan berbagai cobaan yang dihadapi dalam membesarkan para anak asuhnya. Kesulitan dalam mendapatkan keuangan untuk menghidupi mereka pun tidak membuatnya menyerah.

Baca Juga :  AnggunTaklukkan Hati 25 Juta Pemirsa TV Prancis

Saat ini, Imas yang mengidap sakit jantung dan stroke itu mengandalkan pemasukan dari berjualan keset dengan cara  berkeliling. Dari situ, ia mendapatkan uang untuk berbagai keperluan anak-anak. Ia pun memberi gambaran jika mendapatkan uang sedikit. “Kalau begitu ngakalinnya makan kita cuma nasi sama kerupuk atau sambal,” tutur Imas.

Untuk pembuatan keset itu, Imas menggunakan jasa para nenek jompo di sekitar panti asuhannya. Keset sendiri dijual rata-rata Rp12 ribu. Dari harga itersebut, Rp 5 ribu diberikan untuk nenek pembuat keset, Rp 5 ribu untuk membiayai anak di panti, dan Rp2 ribu untuk modal kembali membuat keset.

“Saya lagi memperjuangkan agar gimana caranya keset ini banyak yang pesan. Karena banyak yang harus dihidupi dari jualan keset ini. Bukan hanya anak yatim, nenek jompo juga dapat uang dari situ,” jelasnya.

Bagi Imas, ada kepuasan tersendiri saat melihat anak-anak di panti asuhannya bahagia. Senyum kecil mereka seolah memberi kebahagiaan istimewa yang tidak ternilai oleh materi. Apalagi jika mereka terlihat kompak dan saling menyayangi satu sama lain, itu membuat rasa puasnya semakin besar. “Kalau anak-anak ketawa, senang, bisa makan bareng, itu sudah kepuasan luar biasa buat ibu,” tuturnya.

Baca Juga :  Terjadi Lagi, Lindungi Pacar Saat Mau Diperkosa Begal, Doi Malah Dijadikan Tersangka Oleh Polisi

Di tengah beratnya perjuangan Imas, ia mengaku punya mimpi besar. Ia ingin memiliki tempat atau bangunan sendiri untuk panti asuhannya. Sebab, saat ini ia hanya mengontrak dengan ukuran rumah yang tergolong kecil di Graha Kencana Blok D1 Nomor 95, Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga : Tragis, Sulli f(x) Akhiri Hidupnya Karena Depresi

Saat ini, sudah ada sekitar 20 tumbak tanah yang dimiliki dari hasil sumbangan beberapa pihak. “Harapan besarnya mudah-mudahan ada yang bantu agar bisa jadi bangunan. Siapa tahu ada orang di luar sana yang mau mewujudkan cita-cita saya,” ungkap Imas.

Jika memiliki bangunan sendiri, Imas mengaku akan lebih tenang melihat anak asuhnya. Bahkan, jika ia nantinya sudah tidak ada, mereka akan tetap menghuni bangunan itu sebagai tempat tinggalnya.