19 April 2024

Berita Indonesia dan Dunia, Kabar terbaru terkini, Politik, Peristiwa, Bisnis, Bola, Teknologi dan Peristiwa

zonakasino

Drama Tragis Corona di Kehidupan Orang Indonesia

CNNdaily – Jakarta, Sejak dipastikan masuk Indonesia awal Maret 2020, virus corona (Covid-19) telah memporakporandakan sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Sekolah libur, perkantoran tutup. Aktifitas sosial kemasyarakatan dan juga keagamaan dibatasi. Prosesi kerja, ibadah dan kegiatan lainnya dialihkan di rumah masing-masing. Semua diminta untuk tinggal di rumah dan keluar hanya untuk urusan mendesak.  

Siang 2 Maret 2020, Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan bahwa dua warga Indonesia positif corona dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso Jakarta. Dua pasien pertama positif corona di Indonesia tersebut, terpapar setelah berkontak langsung dengan warga Jepang yang tinggal di Malaysia yang juga positif corona. 

“Begitu ada informasi bahwa orang Jepang ke Indonesia yang tinggal di Malaysia positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Hasilnya, orang Jepang yang terkena virus corona tersebut berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun.  “Ibu itu di Indonesia. Sudah di rumah sakit,” ujar Jokowi. 

Pengumuman Jokowi menjadi pintu masuk gunung es kasus corona di Indonesia. Tak butuh waktu lama, jumlah pasien corona di Tanah Air terus beranjak naik. Dari mulanya hanya di DKI Jakarta dan berjumlah puluhan, saat ini corona telah menyebar di 32 provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus positif mencapai ribuan. 

Baca Juga :  Harga Emas Antam Turun dan Rupiah Melemah ke Rp14.740 per Dolar AS

Data terbaru, Rabu 8 April 2020 yang disampaikan oleh Juru Bicara Penanggulangan Covid-19 Achmad Yurianto, jumlah positif Covid-19 di Indonesia tercatat 2.956 kasus, sedangkan meninggal adalah 240 orang dan dinyatakan sembuh adalah 222. Jakarta menjadi episentrum Covid-19 dengan 1.470 kasus positif atau hampir 50 persen kasus corona nasional.

kehidupan

Beragam upaya pencegahan dan penghentian Covid-19 dilakukan pemerintah. Imbauan untuk sering cuci tangan, menjaga jarak fisik atau pysical distancing hingga tetap tinggal di rumah terus dikampanyekan sejak kasus ini mencuat. Upaya penanganan pasien secara medis juga dilakukan dengan menyiapkan sejumlah rumah sakit rujukan bagi warga yang terkena Covid-19. Tak hanya rumah sakit reguler, pemerintah juga menyiapkan rumah sakit khusus atau darurat untuk pasien Covid-19.

Wisma Atlet Kemayoran yang sebelumnya menjadi tempat tinggal para atlet Asian Games 2018, disulap menjadi rumah sakit darurat untuk menampung pasien corona. Rumah sakit dadakan ini diproyeksikan bisa menampung 3 ribu pasien corona dari Jakarta dan sekitarnya. 

Sebulan berselang sejak Indonesia dipastikan Covid-19, upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah belum efektif. Kasus corona terus bertambah dan bertambah setiap harinya.

Baca Juga :  Tim Kuasa Hukum Rizieq Shihab Sarankan Politikus PDIP Cabut Laporan

Langkah lebih tegas pun diambil. Jokowi mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan status kedaruratan kesehatan pada Selasa 31 Maret 2020. PSBB dikeluarkan sebagai respons tuntutan sejumlah daerah yang ingin memberlakukan karantina wilayah di daerahnya masing-masing.

DKI Jakarta menjadi kota pertama yang mengajukan PSBB untuk menghentikan penyebaran corona. Permohonan DKI Jakarta dikabulkan Menkes Terawan dan mulai akan berlaku pada 10 April 2020. Pengajuan PSBB juga dilakukan wilayah penyangga DKI, yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota dan Kabupaten Bogor serta Depok.

Tak hanya membuat pemerintah pontang panting untuk penanggulangan, pandemi corona di Indonesia juga menyisakan sejumlah kisah pilu bagi sejumlah kalangan. Mulai dari duka petugas medis yang turut jadi korban dan berujung pada kematian. Covid-19 juga menteror seseorang mulai dari pejabat negara hingga warga biasa. Tak cukup itu, Corona juga menghadirkan kisah pilu pada penolakan pemakaman pasien positif corona yang terjadi di sejumlah daerah.