Jakarta, Gelombang panas ekstrim sedang melanda utara Bumi beberapa hari terakhir ini. Beberapa Negara yang terimbas panas ekstrim ini, antara lain China hingga beberapa Negara di bagian utara Eropa.
China pada hari Minggu, 16 Juli 2023, China mencatat rekor suhu terpanas mencapai 52,5 derajat Celcius, tepatnya di kota Sanbao. Dan memecahkan rekor suhu terpanas di China pada tahun 2015. Pada wilayah Ayging Lake, sebuah danau kering yang berkedalaman 15 meter dibawah permukaan laut. Dengan suhu mencapai 50,3 derajat Celcius pada saat itu.
Di kota China lainnya suhu rata-rata 44 derajat Celcius, seperti Yanzin, Zhengding Lingshou dan Gaocheng.
Sementara di Italia mencatat panas tertinggi yang mencapai 45 derajat Celcius, yang terjadi pada hari Selasa, dan pada akhir pekan ini diprediksi akan mencapai titik terpanas pada 48,8 derajat Celcius.
Dan pada hari Minggu kemarin suhu tertinngi atau terpanas di Bumi terjadi pada Negara bagian Amerika Serikat, yakni Death Vallet, California, AS. Dengan rekor panas 53,33 derajat Celcius.
Pemicu Gelombang Panas
Seorang pengajar senior pada bidang Climate Science pada University of Melbourne. Mengungkap kalau fenomena gelombang panas yang terjadi pada beberapa belahan Bumi, karena terkait dengan El Nino. Dan sejauh ini, menurut Badan Metreologi dan Geofisika (BMKG), gelombang El Nino masih belum signifikan. Dan Index El Nino 3,4, dan menunjukan kenaikan angka +0,98. Yang berarti El Nino pada tingkat moderat.
Indonesia
Kepala BMKG menjelaskan kalau Indonesia tidak terdampak akan gelombang panas tersebut dan belum pernah terdampak gelombang panas. Hak ini karena Indonesia memiliki lautan yang luas. Bahkan lebih luas dari pada daratan.
More Stories
Vidi Aldiano Curhat 3 Tahun Jadi Pejuang Kanker dan Mulai Menyebar, Rutin Jalani Spa Day
4 Orang di Langkat terkait Judi Togel Ditangkap Intel TNI Kodam I/BB
Serang Karyawan KAI, Terduga Teroris Ditangkap Densus 88