CNNdaily – Jakarta, Pemerintah Jepang berencana memberlakukan status darurat karena gelombang ketiga virus corona pekan ini. Keadaan darurat corona rencananya akan diberlakukan di ibu kota Tokyo dan tiga prefektur lain. Yakni Chiba, Saitama, dan Kanagawa setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan jika gubernur di keempat wilayah telah mendesaknya untuk memberlakukan status darurat corona di tengah meningkatnya kasus infeksi baru.
“Pemerintah pusat akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan keadaan darurat [corona]. Jika perlu, kami tidak akan ragu untuk mengirimkan staf medis dari Pasukan Bela Diri,” kata Suga saat berbicara dalam konferensi pers menyambut pergantian tahun baru seperti mengutip AFP.
Pada Sabtu (2/1) lalu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike bersama tiga gubernur di prefektur tetangga meminta pemerintah pusat untuk memberlakukan keadaan darurat di daerah mereka seiring dengan meningkatnya infeksi virus corona.
Suga juga menegaskan untuk memprioritaskan langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi corona dari minuman dan makanan.
PM yang baru menjabat sejak September 2020 ini juga mengatakan jika pemerintah akan menyediakan fasilitas medis untuk memastikan mereka tidak kewalahan ketika terjadi lonjakan kasus.
Pada Minggu (3/1), jepang mencatat 3.150 kasus baru dan penambahan 51 kematian, sehingga total kasus secara nasional menjadi 244.559 dan 3.612 korban jiwa.
Tokyo menjadi daerah dengan kasus infeksi Covid-19 tertinggi yakni sebanyak 816 kasus baru pada Minggu, menurun dari sebelumnya mencapai rekor harian sebanyak 1.337 kasus pada Kamis (31/12).
Suga tidak mengatakan secara gamblang kapan pemerintah akan memberlakukan status darurat atau batasan apa yang nantinya akan diberlakukan.
Status darurat corona
Media lokal melaporkan status darurat kemungkinan akan mulai diberlakukan pada Sabtu (9/1), namun belum ada konfirmasi resmi.
Jika merunut pada kasus pembatasan, di awal pandemi Covid-19 pemerintah Jepang telah memberlakukan kondisi darurat selama lebih dari sebulan. Sekolah dan bisnis yang dianggap tidak penting ditutup.
Jepang telah mengonfirmasi temuan kasus pertama dari mutasi virus corona dari Inggris yang berpotensi lebih menular pada pekan lalu. Temuan ini mendorong pemerintah untuk memberlakukan larangan bagi semua pelancong asing memasuki negaranya.
Musim dingin yang tengah menimpa Jepang turut menyumbang lonjakan kasus baru dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini mendorong pejabat kesehatan Jepang untuk mendesak warga mengurangi aktivitas harian, mewaspadai asupan makanan untuk menghentikan penyebaran virus corona.
More Stories
Kemenkeu Minta Maaf, Koper Anak Gus Dur Diacak-acak Petugas Bandara
Wali Kota Solo, Gibran Menegur ASN Tidak Lagi Gelar Rapat di Hotel
iPhone 15 Pro Max Akan Mejadi Smartphone Dengan Bazel Tertipis