CNNdaily.net, Jakarta – Pangestu Sabar Budiman memiliki kondisi fisik yang tak sempurna. Sejak lahir, pemuda ini sudah tidak memiliki kaki.
Tetapi kondisi tersebut tidak menyurutkan ketertarikannya pada dunia otomotif. Bahkan dia berhasil mewujudkan mimpinya menggeber sepeda motor sport.
Pangestu mulai mengendarai motor pada 2010. Saat itu, dia menggunakan motor jenis skutik. Merasa tertantang, dia mengganti motornya dengan kelas sport. Lantaran senang memacu adrenalin, dipilihlah produk buatan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini, yaitu GSX-R150.
Baca Juga : Viral Kalimantan di Hebohkan Penampakan Setan Kuyang Yang Diserang dengan Sapu Lidi
Sejatinya, motor ini memiliki dimensi cukup besar dengan posisi jok menungging. Dimensi tersebut bisa mempersulit Estu dalam berkendara. Pemuda itu tak kehabisan akal. Dia pun memodifikasi motornya hingga nyaman dikendarai.
Usai dibeli, Suzuki GSX-R1650 langsung dibawa ke RC Jaya Motor. Rumah modifikasi yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta, ini memiliki keahlian menggarap motor untuk bikers difabel.
Pekerjaan utama yang harus dilakukan tentu membuatkan roda tambahan di belakang. Untuk menempatkan kedua roda ini, swingarm GSX tak bisa lagi digunakan.
Bagian itu diganti dengan komponen milik Yamaha MK King. Motor dibuat lebih panjang, plus dudukan untuk menopang roda belakang. Untuk konstruksi suspensi, rantai dan gear tidak ada perubahan.
Pangestu mengatakan roda motor yang dipasang kini bukan buatan pabrik dan ukurannya lebih kecil. Ini karena menggunakan pelak depan Yamaha Byson.
Celah antara lengan ayun dan bodi belakang diisi knalpot racing agar tidak kopong.
“ Agar kinerja rem tetap maksimal, kedua roda didampingi disc brake. Efeknya, selang rem harus panjang,” kata dia.
Pemilihan ban serta swingarm memberikan dampak pada posisi berkendara. Joknya dibuat lebih rendah 3 cm dari aslinya. Pengurangan tinggi jok bertujuan agar posisi badan Pangestu lebih seimbang. Sementara stang tidak diubah agar sensasi motor sport tetap ada.
Lalu, bagaimama dengan perpindahan gigi? Pria berusia 27 tahun ini tak bisa menginjak pedal transmisi apalagi rem. Tugas itupun kini terpusat di kedua tangannya yang berotot. Pekerjaan mengganti gigi dipindah ke bagian kiri setang.
Pangestu mengatakan kinerjanya sama dengan sistem transmisi pada Vespa lawas. Begitu juga pengereman yang kini beralih ke bagian kanan stang.
Tuas rem belakang ditempatkan di bagian bawah, berdampingan dengan gas dan rem depan. Otomatis, fungsi persneling dan rem dihilangkan.
Rem tangan seperti ini juga pernah diterapkan pada kuda pacu MotoGP. Hanya saja pengaplikasiannya berada di sebelah kiri.
” Awalnya pasti susah dan harus beradaptasi. Apalagi saya juga belum pernah bawa Vespa. Tapi sekarang sudah terbiasa. Saya juga sengaja tidak pakai gardan untuk pakai gigi mundur. Saya mau motor ini seperti apa adanya, hitung-hitung olahraga kalau memundurkan motor. Lagian, kalau pakai itu bobot motor makin berat,” kata Pangestu.
Baca Juga : Dukung Pertemuan Jokowi-Prabowo, Surya Paloh Legowo Nasdem Tak Masuk Kabinet
Pangestu mengatakan modifikasi GSX-R150 roda tiga ini dikerjakan selama 1 bulan. Itu sudah termasuk fitting dan test ride oleh mekanik bengkel. Untuk dana modifikasi, Pangestu menghabiskan Rp15 juta. Dia pun mengaku puas dengan motornya sekarang ini.
Jam terbangnya memang masih pendek, sekitaran Jabodetabek. Tapi, pemilik SIM D ini sudah punya niatan di akhir tahun.
” Rencananya saya mau touring ke kampung halaman di Magelang, Jawa Tengah. Semoga bisa terwujud. Pesan juga buat teman-teman yang lain. Tetap safety riding dan patuhi peraturan lalu lintas,” kata dia.
More Stories
TIMNAS ITALIA BUNGKAM EKUADOR DI AS
Inilah Alasan Penetapan Hasil Pemilu 2024 Diundur
Jelang Pemilu Rusia, Putin Minta Ini Pada Para Pemilih