26 Maret 2024

Berita Indonesia dan Dunia, Kabar terbaru terkini, Politik, Peristiwa, Bisnis, Bola, Teknologi dan Peristiwa

jambi

jambi

Fenomena “Langit Kiamat” Di Jambi Jadi Viral

CNNDAILY.NET, Jambi – Sepanjang hari ini, Minggu (2019/09/22), warga Kota Jambi tidak melihat matahari karena tertutup kabut yang semakin padat. Penduduk setempat mengatakan kabut saat ini lebih tebal daripada tahun-tahun sebelumnya.

“Saya dapat memastikan bahwa pada hari Minggu ini kabut asap lebih buruk dari bencana kabut asap pada  tahun 2015 lalu. Saya pikir ini lebih terkonsentrasi dari sebelumnya,” Ujar Hendra, warga Edinburgh ASN.

Selama beberapa hari ini, tidak ada matahari yang terlihat di Jambi dan tergantikan oleh asap abu-abu di jalan. Bahkan sejak 15:00, langit Jambi berubah menjadi kuning karena kabut.

Sementara itu, warga lain beranggapan saat ini benjana kabut mirip dengan bencana kabut asap pada tahun 2015 lalu.

“Ya hampir mirip, bahkan di daerah Kumpeh Muarojambi , hari Sabtu kemarin langit memerah, dan kendaraan harus menggunakan lampu mereka,” Ujar Nana, warga lainnya dari Kota Jambi.

Baca juga : Setelah Berhasil Rebut Laki Orang, Kini Mulan Jameela Berhasil Rebut Kursi di DPR

Baca Juga :  Pemkot Tracing Keluarga 15 Perawat RSUD Depok yang Positif Corona

Semua kendaraan di Jambi pada Minggu sore, menyalakan lampu kabut untuk memastikan keselamatan di jalan. Bahkan kabut tebal tersebut membuat jembatan Arsy Gentala yang melintasi sungai Batang Hari tepat di depan kediaman resmi Gubernur Jambi tidak dapat terlihat.

jembatan penyeberangan Arsy Gentala adalah ikon dari kota Jambi, namun saat ini nyaris tak terlihat bila dilihat dari dekat  karena kabut yang tebal.

“Mungkin ini adalah bencana asap yang paling parah dalam beberapa hari terakhir di kota Jambi, langit berubah menjadi kuning. Saya berharap besok lebih baik dan segera hujan,” kata Hendra.

Karena Hendra memiliki pengalaman dengan kabut asap sebelumnya di tahun 2015, Hendra memiliki persiapan yang cukup baik untuk menjaga keluarganya dan anak – anak dari bencana kabut asap tahun ini.

“Saya meminta anak – anak untuk tetap berada di dalam ruanangan kamar agar tetap aman dari asap,” kata Hendra.

Sementara itu Pemerintah Kota Jambi melalui juru bicara yang bertanggung jawab atas bencana asap ini akan mengupdate perkembangan indek standar pencemaran udara setiap waktu di media social agar dapat di lihat secara langsung oleh setiap masyarakat.

Baca Juga :  Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Pademi Virus Corona COVID-19

Data real-time yang disampaikan oleh parameter PM2.5. Seperti yang dilaporkan pada Minggu (2019/09/22) pukul 15:30 WIB menunjukkan nilai konsentrasi 531, di atas standar atau dalam kategori bahaya.

Berdasarkan parameter studi itu dan faktor-faktor lain,  Kota Jambi memutuskan untuk meliburkan para siswa di sekolah.

Baca juga : 5 Perusahaan Tersangka Karhutla Kalimantan Ditetapkan LHK Kementerian Karhutla

Dia mengatakan ISPU mengenai kualitas udara akan terus berfluktuasi sepanjang waktu, dan akan diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai saluran.

Bencana asap di Jambi juga menyebabkan terganggunya beberapa penerbangan ke dan dari Bandara Jambi